Jangan malu berhijab besar sesuai syari'at!!

"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Memilih Untuk Memantaskan Diri

Aku hanya bisa berdoa kepada-Nya agar senantiasa diberikan kesabaran, kalaulah memang Allah meridhoi untuk kami berjodoh makan suatu saat nanti kami akan dipertemukan dalam keadaan yang lebih pantas.

AKU PERNAH ALAY sampai akhirnya dapat HIDAYAH dan BERHIJRAH.

Berawal dari memulai perjalanan menjadi alay. Saat itu sedang booming-boomingnya main facebook di seusia saya , mmmm.. atau hanya saya saja yg merasa ? hihi..Saya selalu tak ketinggalan waktu untuk meng-update apapun yang terlintas di kepala saya.Sampai ada salah satu teman facebook saya yang berkomentar seperti ini :” situ ga ada kerjaan ya ? Tiap menit , jam , hari , bikin status mulu ..

Hijrah Kepada Allah dan Rasul-Nya

Di dalam Risalah Tabukiyah, Imam Ibnul Qoyyim membagi hijrah menjadi 2 macam. Pertama, hijrah dengan hati menuju Alloh dan Rosul-Nya. Hijrah ini hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap orang

Makna Hijrah yang Kekinian

seorang Muslim harus bersikap profesional. Hijrah menjadi momen untuk selalu meningkatkan profesionalisme Muslim, baik dalam beribadah maupun bekerja. “Kita harus terus improve untuk bisa melakukan kebaikan,”

Senin, 06 Juni 2016

Ramadhan Bulan Kesabaran



Assalamualaikum Wr.Wb sahabat muslim ! Hari pertama puasa ni ya sahabat muslim, gimana lancar ? semoga lancar ya tinggal menghitung jam sudah bisa membatalkan puasa kok.

Ngomong-ngomong masalah puasa, apa sih puasa itu ? kalau menurut saya sendiri puasa adalah bagaimana seorang muslim menahan diri dari rasa haus, lapar, maupun segala hawa nafsu. Atau sabar dari menahan lapar dan haus dari subuh hingga maghrib.

Bicara masalah sabar, apa sih makna sabar ? Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Dan menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari berbuat dosa dan sebagainya.

Dan sabar ini tidak identik dengan cobaan saja. Namun, Puasa secara langsung juga mengajarkan dan melatih kita untuk sabar. Sehingga puasa memiliki posisi strategis untuk melatih seorang muslim mampu bersabar.

Memang menjaga  untuk bisa bersabar itu sangat berat, namun itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pahala yang sangat besar yang diberikan Allah SWT bagi orang yang sabar, sebagaimana firmanNya, yang artinya : “Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (TQS. Az Zumar : 10)

Bagaimana dengan sahabat muslim, apakah hari pertama puasa ini sahabat muslim mengendalikan hawa nafsu dengan sifat sabar ? semoga iya. Itu tadi sedikit info yang bisa saya berikan tentang bersabar dalam berpuasa, semoga bermanfaat bagi sahabat muslim sekalian. Wassalamualaikum Wr.Wb

Jumat, 03 Juni 2016

Hukum Bagi Wanita Memakai Wangi-wangian


Assalamualaikum Wr.Wb sahabat muslim kali ini saya ingin membahas tentang hukum memakai wangi-wangian bagi seorang wanita. Sahabat muslim juga pengen tahu kan ? mari kita bahas di sini.

Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam bersabda : “Seorang wanita yang mengenakan wangi-wangian kemudian melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium bau harum yang dia pakai maka wanita tersebut adalah seorang pelacur” (HR An Nasa’I, Abu Daud, Tirmidzi dan Ahmad).

Berdasarkan hadist di atas sudah jelas bahwa kaum wanita di larang memakai wangi-wangian, hanya ketika keluar rumah termasuk ke masjid. Islam memberikan batasan tentang penggunaan parfum bagi wanita.

Hendaknya memakai parfum yang hanya tercium oleh dirinya sendiri, atau parfum yang hanya di gunakan agar tubuh dari wanita tersebut tidak tercium bau tak sedap. Memakai wangi-wangian bagi wanita sifatnya makruh karena jika memakai parfum yang menyengat dapat menarik perhatian lawan jenis.

Islam mengajarkan untuk menggunakan parfum bila di rumah saja dan untuk suaminya saja. Ambil manfaatnya, buang jeleknya ya sahabat muslim, Waalaikumsalam Wr.Wb

Sumber : muslim, almanhaj, majalah-hidayatullah

Hargai Sesuatu Yang Sederhana

Assalamualaiku Wr.Wb
Sahabat muslim. . . engkau dan aku, kita bukan manusia sempurna, kadang kita sependapat, lebih sering kita berbeda pandangan. Tapi hidup ini memang penuh warna hingga tak semua harus sama dan serupa, adakalanya beda itu kaya.

Memang kita tak lahir di tempat yang sama, kita terpisah pula oleh budaya, di besarkan dengan cara tersendiri. Tapi kita di satukan oleh ikatan yang istimewa, yang datang dari pengakuan sempurna akan pencipta kita dan cinta.

Dengan ikatan yang lebih kuat dari benci, lebih panjang dari lintas masa, bertahan saat jauh, lebih dari dunia.Ikatan itu memberikan kita tujuan dan arah, menjadi pelipur dalam lara, menjadi syahdu dalam bahagia.

Bersama kita menjalani kehidupan, saling mendukung, berkorban agar yang lain bahagia, cinta karena Allah. Di belakang sudah banyak yang kita lewati, di depan masih banyak yang menanti, asalkan bersama di jalani.

Biar kamu memimpin di depan, jadilah temanku yang menjaga, menemani dan mendampingiku selalu di sisi. Ada banyak saat aku tak mampu menjadi yang terbaik bagimu, maka maafkanlah, doakan aku tanpa bosan. Dan bila saat nanti waktunya datang, semoga ampunan Allah bagi kita, aku bagimu dan engkau bagiku. Aminn ya Allah . . .

Intinya hargai sesuatu yang sederhana, kadangkala itu yang membuat kita bahagia. Ketika kita menghargai secara tidak langsung kita mensyukuri semua apa yang kita miliki. Semoga bermanfaat bagi sahabt muslim sekalian. Aminn . . .
Waalaikumsalam Wr.Wb

Sumber : Ustadz Felix

Rabu, 01 Juni 2016

Menjelang Bulan Suci Ramdhan

Assalamualaikum Wr.Wb....sahabat muslim ! nggak terasa bulan suci Ramadhan sudah dekat di hati kita ya? Nah, dalam rangka menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan ini, yakni bulan yang penuh dengan berkah, bulan rahmat, bulan penuh ampunan  di mana kita sebagai umat muslim  pasti bangga dan antusias menyambut datangnya bulan suci tersebut. Sementara ibadah yang kita lakukan di bulan suci Ramdhan, tentunya akan di berkahi dengan pahala yang berlipat ganda.

Maka dari itu kita sudah seharusnya memiliki persiapan yang sebaik-baiknya. Sehingga nantinya semua ibadah bisa kita tunaikan, layaknya berpuasa, mengerjakan sholat, dan lainnya baik itu ibadah wajib maupun ibadah sunah. Dengan begitu saat kita menjalankan semua amalan ibadah tersebut, bisa berjalan lancar dan istiqomah.

Pesan Rasulluallah S.A.W di saat menjelang bulan suci Ramdhan, berdasarkan hadist yang di riwayatkan menurut Ibnu Khuzaimah dari Salman Al-Farisi. Di dalam hadist tersebut menjelaskan bahwa Rasulullah S.A.W sedang bekhutbah pada akhir bulan Sya’ban, yang berisi beberapa pesan bagi umat islam. Sehingga dari hadist tersebut bisa di ambil 6 pesan yang bisa di simpulkan sebagai berikut :
1. Gunakanlah bulan suci Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah bagi umat islam. Yang mana pada bulan Rmadhan terdapat satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Biasanya di sebut dengan malam Lailatul Qodar.
2. Ingat bahwa pahala di bulan Ramadhan berlipat ganda.
Bila kita mendekatkan diri kepada Allah dengan satu kebajikan di bulan Ramdhan, niscaya akan mendapatkan pahala seperti menunaikan ibadah fardhu di bulan yang lain. Dan barang siapa yang menunaikan ibadah fardhu di bulan Ramadhan, niscaya akan mendapatkan pahala layaknya menunaikan 70 ibadah fardhu di bulan yang lain.
3. Ingat bahwa bulan Ramdhan bisa melatih kesabaran kita.
Barang siapa yang sabar pahalanya adalah surga. Di bulan Ramdhan kita di latih menahan nafsu misalnya makan, mminum, dan semua yang bisa membatalkan puasa berdasarkan kurun waktu yang telah di tentukan. 
4. Saling bersimpati kepada orang lain.
Barang siapa yang memberikan makan untuk berbuka kepada orang lain, maka pahalanya seperti puasanya orang tersebut.
5. Meningkatkan amal sholih karena bulan suci Ramdhan adalah bulan rahmat.
Maka hendaknya kita perbanyak amal sholih layaknya berbakti kepada orang tua, saling menolong antara sesama, dan lainnnya agar kita selalu mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
6. Memperbanyak berdo’a dan meminta ampunan.
Di sepuluh pertengahan bulan Suci Ramdhan adalah bulan yang penuh dengan ampunan, dan di sepuluh terakhirnya adalah terbebas dari api neraka. Di dalam bulan suci Ramdhan hendaaknya memperbanyak kalimat thoyyibah, istiqhfar, dan berdoa kepada Allah agar di masukkan surga, serta memohon perlindungan dari api neraka.

Itu tadi sedikit ulasan tentang 6 pesan yang di anjurkan oleh Rasulullah SWT, semoga bermnafaat sahabat muslim. Waalaikumsalam Wr.Wb

Sumber : arbamedia.com

Sabtu, 28 Mei 2016

Manfaat Dan Keutamaan Sholat Tahajud

Assalamualaikum sahabat muslim, kali ini saya akan membahas tentang keutamaan sholat Tahajud. Bersyukurlah jika Allah selalu membangunkan kita di sepertiga malam-Nya.



Itu menunjukkan bahwa Allah menyayangi kita dan manfaatkanlah waktu itu, lawan rasa kantuk dan malas kita untuk bisa berdua dengan Allah dan bermunajat di sepertiga malam. Semoga Allah selalu membangunkan kita. Tetap istiqomah ya sahabat muslim!

Disini ada 9 manfaat dan keutamaan sholat Tahajud :
1. Mencegah dan menghapus dosa
2. Tanda orang bertaqwa
3. Melancarkan aliran darah
4. Melonggarkan rongga paru-paru
5. Salah satu jalan menuju surga
6. Menjernihkan pikiran
7. Meringankan hisab di akhirat
8. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
9. Menjadi hamba yang di cintai Allah

Nah itu tadi sembilan keutamaan sholat Tahajud, bagi sahabat muslim jangan lupa sholat Tahajud ya nanti malam, Wasalamualaikum Wr.Wb

Di Balik Doa Yang Tidak Terkabul



Di sini saya akan sedikit bercerita tentang seorang wanita yang mengharapkan doa-Nya terkabul sahabat muslim! Ada seorang wanita yang rajin berdoa, sholeha, anak baik-baik dan ia meminta sesuatu sama Allah. Hampir satu tahun doa-Nya belum di kabulkan. Dia melihat teman kantornya tak istimewa, sholat aja jarang. Tapi apa yang dia doain semunya terkabul, semua terpenuhi.

Akhirnya si wanita ini pergilah ke seorang ustadz, ia bercerita tentang doanya yang sulit terkabul sedangkan teman sekantornya malah dapat apa yang ia inginkan.
Tersenyumlah si ustadz ini, sambil menjawab pertanyaan dari si wanita tersebut. Istilahnya, seperti pengamen dengan penampilan yang tidak rapi, urakan, suaranya pun fals, orang pasti segera memberikannya uang agar cepat pergi dari tempat tersebut. Namun ketika ada pengamen dengan pakaian rapi, suaranya pun enak di dengar, orang akan membiarkan si pengamen itu berlama-lama menyanyi dan yang biasanya kita kasih hanya Rp.1000 saja, kini mendapat dua kalilipatnya Rp.2000.


Intinya ketika Allah melihat yang sholeha datang menghadapnya, Allah senang mendengarkan doa hambanya. Allah ingin bertemu hambanya dalam waktu yang lama. Bagi Allah, memberi apa yang hambanya inginkan itu sesuatu hal yang mudah. Tapi Allah membiarkan hambanya agar lebih khusyuk, lebih dekat lagi kepada-Nya. Aminn . . .

Minggu, 22 Mei 2016

Sifat Wanita Yang Tidak Mencium Bau Surga



Assalamualaikum sahabat muslim, kali ini saya akan membahas tentang seorang perempuan lagi nih hehe gak ada habisnya ya kalau bicara masalah perempuan ya sahabat muslim. Karena itu perempuan sangat istimewa.

Dalam hadits yang di riwayatkan oleh imam muslim dari Abu Hurairah di sebutkan beberapa sifat wanita yang  diancam tidak mencium bau surga di mana di sebutkan :
Yaitu para wanita yang
1. Berpakaian tapi telanjang
2. Maa-ilaat wa mumiilat
3. Kepala mereka seperti punuk unta yang miring

Menurut keterangan dari Imam Nawawi Dalam Al Minhaj Syarh Shahih Muslim. Wanita yang berpakain tetapi telanjang maksutnya wanita yang mendapat nikmat Allah, namun enggan bersyukur, wanita yang memakai pakaian yang tipis yang menampakkan warna badanya.

Maa-ilaat maksutnya adalah tidak taat pada Allah dan tidak mau menjaga yang mesti dijaga, wa mumiilat adalah mengajarkan yang lain untuk berbuat sesuatu yang tercela.

Kepala mereka seperti punuk unta yang miring maksutnya adalah wanita yang sengaja memperbesar kepalanya dengan mengumpulkan rambut dan diatas kepalanya seakan-akan memakai sorban.

Innalillahi. . .
Mencium bau surga Allah nggak izinkan, apalagi menjadi salah satu penghuni surga. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang seperti itu ya sahabat muslim, maka dari itu segera kita perbaiki diri, perbaiki ibadah dan akhlaq. Semangat berhijrah! Waalaikumsalam Wr.Wb

Sumber : Catatan Hijrah Kinanti Setiawan



TETAPLAH ISTIQOMAH, INSYA ALLAH JANNAH

https://tarbiahmoeslim.files.wordpress.com/2013/11/1146684_609658132427028_523218496_n.jpg 

Keimanan kepada Allah menuntut sikap istiqomah. Keyakinan hati, kebenaran lisan dan kesungguhan dalam amal adalah unsur-unsur keimanan yang mesti dijalankan dengan istiqomah.

Istiqomah yang berarti keteguhan dalam memegang prinsip, menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya.

DIJANJIKANNYA SURGA

Di antara ayat yang menyebutkan keutamaan istiqomah adalah firman Allah Ta’ala,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat: 30) 

Yang serupa dengan ayat di atas adalah firman Allah subhanahu wa ta’ala,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al Ahqaf: 13-14) 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Katakanlah: “Aku beriman kepada Allah“, kemudian beristiqamahlah dalam ucapan itu.” [HR. Muslim no. 38]

Sumber :

Taubat, Jalan Manusia untuk Kembali (3)

http://purwoudiutomo.com/wp-content/uploads/2012/02/syukur.jpg

***

Al-Quranul Karim telah menjelaskan tentang taubat sejati atau disebut dengan "Taubatan Nasuha." Dalam Surat at-Tahrim Ayat 8, Allah Swt berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Rabb kalian akan menutupi kesalahan-kesalahan kalian, dan memasukkan kalian ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dia; sedangkan cahaya mereka memancar di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka. Mereka berkata:Ya Rabb kami! Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dengan demikian, orang yang bertaubat seperti orang yang terlahir kembali. Rasulullah Saw bersabda, "Barang siapa yang bertaubat dari dosanya maka ia seperti tidak melakukan dosa. Ia seperti orang yang baru lahir dari ibunya." Taubat akan mengosongkan jiwa orang yang bertaubat dari tekanan dosa dan mengembalikan kesucian yang dimilikinya ketika lahir sehingga penyesalan tersebut akan menimbulkan ketenangan dalam jiwanya. Ketika ketenangan jiwa telah ada dalam dirimanusiamaka ia akan menemukan kesuksesan besar dalam hidupnya.

Mungkin saja ada orang yang bertaubat dari perbuatan dosanya dan dalam waktu tertentu ia tidak melakukan dosa tersebut hingga pada akhirnya ia kembali melakukan dosa itu lagi, namun jika orang itu tidak berputus asa atas rahmat Allah Swt maka ia akan bertaubat lagi. Mungkin orang itu kelak akan berulang kali berbuat dosa dan berulang kali pula bertaubat, namun pada akhirnya ia benar-benar bertaubat dengan taubatanNasuha.

Di sisi lain, mungkin saja ada seseorang yang telah melakukan dosa namun sayangnya ia juga putus asa darirahmat Allah Swt dan tidak berpikir untuk kembali ke jalan yang benar. Akhirnya orang tersebut akan terus terjerumus ke dalam dosanya dan bahkan melakukan dosa yang lebih besar karena mengikuti bisikan-bisikan setan.

Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran dalam bukunyaberjudul"40 Hadist" menulis, "Wahai saudaraku, jangan sampaisetan dan nafsu amarah masuk dalam dirimu, membisikkan dan membesarkan masalah dosa, dan mencegahmu untuk bertaubat ? ketahuilah bahwa dalam hal ini seberapapun ukurannya walaupun sedikit, bertaubat adalah lebih baik. "

Dalam agama Samawi khususnya Islam terdapat ajaran dan perintah untuk meninggalkan dosa. Islam menasihatkan manusia untuk menjaga perkataan dan perbuatannya. Manusia harus memerangi pikiran untuk melakukan dosa, sebab, pikiran buruk akan mendorong perbuatan dan perilaku dosa. Imam Ali as berkata, "Orang yang banyak berpikir untuk melakukan dosamaka iaakan terseret untuk melakukannya."

Berpikir untuk melakukan dosa juga dilarang dalam agama Kristen. Nabi Isa as berkata, "Musa telah melarang kalian berbuat dosa dan aku melarang kalian untuk berpikir melakukan dosa." Dengan demikian, taubat dan menjauhi dosa akan mengantarkan manusia kepada kesempurnaan dan kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.
 
Sumber :

Taubat, Jalan Manusia untuk Kembali (2)

http://zubairitrainer.com/wp-content/uploads/2013/09/taubat.jpg 

***
 
Taubat adalah kembali dari dosa dan bergerak menuju Tuhan. Ketika orang yang berbuat dosa menyadari bahwa pintu taubat terbuka dan ada jalan untuk kembali maka ia tidak akan berputus asa darirahmat Allah Swt. Taubat dalam al-Quran memiliki posisi khusus, di mana banyak ayat al-Quran yang mengisyaratkan tentang taubat dan manfaatnya.

Allah Swt telah memberikan harapan pengampunan dan rahmat-Nya bagi mereka yang telah melakukan dosa. Hal itu dijelaskan dalam banyak ayat al-Quran. Dalam Surat az-Zumar Ayat 53, Allah Swt berfirman, "Katakanlah, ?Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya (bagi orang yang bertobat).` Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalam ayat tersebut, Allah Swt menyebut dosa sebagai sebuah penindasan yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya terhadap diri mereka sendiri. Allah Swt menegaskan bahwa orang-orang yang berbuat dosa tidak seharusnya berputus asa terhadap rahmat dan ampunan-Nya, sebab putus asa terhadap rahmat Allah Swt adalah sebuah dosa besar. Oleh karena itu, pandangan tentang harapan dan pengampunan sangat luas di dalam Islam.

Meski Allah Swt membuka selebar-lebarnya pintu taubat, namun taubat mempunyai tahapan. Dalam riyawat Imam Ali as yang tertera di Kitab Nahjul Balaghah disebutkan tentang tahap-tahap bertaubat dan syaratnya. Tahap pertama dalam bertaubat adalah menyesali dengan sebenarnya atas dosa yang telah dilakukan. Rasulullah Saw bersabda, "Penyesalan adalah penebus dosa." Jelas bahwa ketika seseorang bertaubat dan menyesali perbuatan dosanya, maka dalam dirinya akan terjadi sebuah revolusi batindan bergerak menuju jalan kembali. Taubat yang sejati adalah ketika seseorang mengingat pekerjaan buruknya itu ia akan merasa sedih dan menyesalinya.

Tahap kedua adalah orang yang bertaubat itu harus memutuskan untuk tidak melakukan dan mengulangi perbuatan-perbuatan dosanya. Penyesalan sejati seseorang adalah ketika ia berjanji untuk tidak melakukan perbuatan dosanya di masa lalu. Langkah selanjutnyadalam bertaubatadalah mengkompensasi kerugian dan akibat dari perbuatan dosanya. Jika perbuatan buruk seseorang telah merugikan masyarakat, misalnya merugikan harta, nyawa dan martabat seseorang atau melanggar hak-hak orang lain maka ia harus mengembalikan dan menggantinya.

Hal tersebut sama seperti orang yang telah meninggalkan hal-hal yang wajib dalam syariatnya maka ia harus melaksanakannyadi lain waktu. Singkatnya, orang yang bertaubat harus semaksimal mungkin menggantikan kerugian-kerugian akibat kesalahannya di masa lalu. Jika perbuatan buruknya di masa lalu menimbulkan dampak buruk di masyarakat, ia harus berusaha untuk menghilangkan dampak tersebut. Selain itu, ia harus membersihkan fisik dan jiwanya dengan beribadah dan meningkatkan takwa kepada Allah Swt.

Sebagian orang mengira bahwa taubat hanya sekedar meminta ampunan dari Tuhan dan tidak diperlukan untuk meninggalkan dosa serta mengganti akibat-akibat yang ditimbulkandari perbuatan dosa mereka. Mereka mengira taubat hanya sekedar menyesali perbuatan dosa mereka dan hal itu sudah cukup. Padahal taubat sejati adalah tidak ingin mengulang kembali perbuatan dosanya danbertekad untukmenjadi hamba yang layak di sisi Allah Swt.  

***

Sumber :

Taubat, Jalan Manusia untuk Kembali (1)

Taubat, Jalan Manusia untuk Kembali 
 
Salah satu hal yang selalu ada dalam diri manusia adalah kecenderungan untuk mencari Tuhan dan menyembah-Nya. Fitrah manusia cenderung kepadaperbuatan-perbuatan baik dan perilaku yang diridhai oleh Allah Swt. Namun terkadang manusia tenggelam dalam bisikan-bisikan setan dan memilih jalan yang sesat. Dalam kondisi tersebut manusia tidak akan mentaati perintah Tuhan dan tergelincir ke dalam lembah dosa. Meski demikian, Allah Swt tidak akan membiarkan manusia dalam kondisi seperti itu dan Dia telah menunjukkan jalan kepadamanusia untuk kembali ke jalan yang lurus.

Taubat adalah salah satu jalan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan masa lalu dan mencapai ketenangan dalam diri manusia. Taubat secara harfiah bermakna kembali,dan menurut istilah, taubatadalah kembali dari melakukan maksiat dan dosa atau meninggalkan perbuatan dosa itu. Artinya,ruh dan jiwa manusia yang sebelumnyatelahmelewati kehidupan dengan serangkaian sifat-sifat dan kebiasaan buruk, namun setelah terjadi perubahan dalam dirinya, ia meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk itu dan kembali ke jalan yang benar. Imam Ali as berkata, "Setiap engkau melakukan dosa segeralah bertaubat untuk menghapusnya. "

Akhlak yang buruk dan dosa akan membuat hati manusia menjadi gelap dan menghalangi jalannya untuk mencapai kesempurnaanyang merupakan tujuan penciptaan manusia. Akal dan fitrah manusia mengatakan bahwa untuk menjauhi dosa, manusia harus bergerak dan berusahasemaksimal mungkin. Jika tidak, maka titik-titik hitam dosa tersebut sedikit demi sedikit akan menutupi hati manusia dan ia akan jauh dari fitrah sucinya danbahkanterperangkap ke dalam kegelapan.

Jika manusia tidak berusaha untuk menghilangkan kegelapan yang menyelimutinya maka keburukan akan mendominasi hatinya,dantentunyasecara bertahap ia akan jauh dari hakikat keberadaan dan sifat kemanusiaannya. Allah Swt dalam Surat al-Mutaffifin Ayat 14 berfirman, "Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya telah menodai (menutupi) atas hati mereka apa yang selalu mereka usahakan itu. "

Salah satu penyebab sebagian manusia tidak melihat dan menerima kebenaran agama adalah dikarenakan hati mereka diselimuti oleh kegelapan dan noda akibat perbuatan dosa mereka. Cermin yang terkena debu tidak akan pernah dapat memantulkan cahaya kebenaran, bahkan tidak akan mampu menunjukkan sesuatu apapun. Oleh karena itu, sebelum noda tersebut menutupi hati manusia, ia harus berusaha untuk menghapusnya.

***
 
Sumber :

Bimbingan bagi Para Pemuda yang Ingin Kembali ke Jalan Allah

http://bersamadakwah.net/wp-content/uploads/2015/04/taubat-wikimediadotorg.jpg

Bertaubat kepada Allah adalah perkara yang wajib, demikian juga bersegera dalam taubat adalah perkara yang wajib. Tidak boleh mengakhirkan taubat sampai terlambat, karena seseorang tidak tahu kapan maut menjemputnya.

Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kebodohan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang taubatnya diterima Allah.” (An Nisa: 17) 
 
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Ikutilah kejelekan dengan kebaikan, dia akan menghapuskan kejelekan itu.” (HR. At Tirmidzi dalam Sunannya [6/204], dari hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)

Mengikuti kebaikan di sini maknanya adalah bersegera, karena termasuk dari adab taubat adalah bersegera dan tidak mengakhirkannya.

Demikian juga jika Anda bertaubat kepada Allah, hendaknya Anda menjauhi sebab-sebab yang dapat menjerumuskan diri Anda ke dalam perbuatan dosa. Jauhilah teman yang jelek, jauhi teman duduk yang jelek, karena merekalah yang menyebabkan Anda terjerumus ke dalam dosa-dosa.
 
Pergilah Anda kepada orang-orang yang shalih, duduklah bersama mereka, hadirlah di majelis-majelis ilmu, bersegera datang ke masjid, memperbanyak membaca Al Qur’an dan berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala. Inilah yang sepantasnya diperbuat oleh seseorang yang bertaubat kepada Allah: menjauhi segala sebab kemaksiatan, dan mendekatkan diri dengan perkara-perkara yang baik serta sebab-sebab keta’atan.
 
Sumber :

Hati Adalah Pusat Perubahan

Dalam hadits di artikel sebelumnya dikatakan bahwa untuk  mengubah iman, maka kita harus mengubah hati kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini:

Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

https://belajar.kemdikbud.go.id/file_storage/materi_pokok/MP_533/Image/meyakini_di_hati_keberadaan_Allah1.jpg

Lalu bagaimana cara mengubah hati?

Lalu, bagaimana cara mengubah hati? Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan sitiqomah hati jika lisannya tidak istiqomah. Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikr, dan berkata baik.

Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs. Sudah banyak buku-buku yang ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini. Silahkan Anda cari, kemudian baca dan aplikasikan jika Anda peduli dengan hati Anda.

Sumber :

Inilah Cara Berubah Yang Sebenarnya

http://www.gambardpbbm.com/wp-content/uploads/2016/01/dp-bbm-kata-semangat-untuk-berubah.jpg

OK, akan saya bahas cara berubah langkah demi langkah. Cara berubah ini dijamin berhasil karena ini ajaran manusia paling agung sepanjang zaman, yang tidak akan berkurang kemuliaanya sedikit pun, meski seluruh makhluq menghinakannya. Beliau adalah baginda Rasulullah shaalallaahu wa alaihi wa sallam.

"Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya." (H.R Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)

Apa pun tindakan Anda, akan berdasarkan keimanan Anda atau apa yang Anda percayai. Kualitas dan arah tindakan Anda tergantung kepercayan-kepercayaan yang Anda miliki. Sementara keberhasilan kita adalah buah dari tindakan. Jadi, jika ingin mengubah hasil, Anda harus mengubah tindakan-tindakan Anda, dan Anda bisa mengubah tindakan-tindakan Anda jika Anda mengubah iman atau kepercayaan Anda.

Sumber :

Berubah Mulai dari Diri Sendiri

http://kampusholic.co/wp-content/uploads/2014/07/27-Cara-mudah-merubah-dunia-adalah-dengan-merubah-diri-sendiri-menjadi-lebih-baik.jpg

Ya, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia tidak pernah belajar cara berubah. Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah, kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri. Satu hal yang dia lupakan, padahal paling penting, dan yang paling mudah yaitu menuntut dirinya untuk berubah.

Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah. Namun Anda bisa mengubah diri Anda sendiri jika Anda mau.

Jika menyibukkan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia agar sesuai dengan keinginan Anda, maka hidup Anda bisa sia-sia.

Sumber :

Sabtu, 21 Mei 2016

Benarkah Engkau Lebih Cinta Akhirat daripada Dunia ?

 
Wahai saudaraku seiman dan seislam, Apakah kita sudah yakin bahwa kita lebih mencintai Akhirat daripada dunia ? Ataukah itu hanya ucapan di mulut kita saja tanpa adanya perbuatan dan fakta yang kita lakukan ?

Ok lah.. jika kita benar benar merasa cinta akhirat daripada dunia coba kita sama sama merenung :

* Jika kita penghobi bola, dan pas ada pertandingan seru antara team MU kesayangan anda melawan barcelona, pas lagi seru serunya ada panggilan adzan sholat subuh... kita pilih mana ? Menyelesaikan pertandingan bola atau pilih mendatangi panggilan Allah ?

* Jika kita penghobi moto gp, dan waktunya balapan ada kumandang azan 'isak di masjid dekat rumah kita, kira kira kita akan langsung melangkah ke masjid atau menunggu iqamat agar tidak ketinggalan balapan yang lagi seru serunya ?

* Jika kita sedang ada tamu penting, misal bupati di rumah kita, sedang ada suara azan asar di masjid, kita masih menemani bupati itu atau pamit mau sholat berjamaah ke masjid ?

* Jika kita sedang berdagang rame ramenya di pasar, sedang anda mendengar azan dhuhur, anda mau tutup toko untuk sholat ke masjid atau masih melayani pelanggan anda ?

Jika kita masih belum bisa mengutamakan panggilan Allah diatas kepentingan dunia, maka kita masih termasuk cinta dunia / hubbud dunia. Padahal kita di dunia ini hanya untuk sementara. Alam kita yang kekal adalah alam akhirat Surga atau neraka. Mengapa kita masih sombong dan angkuh untuk mengutamakan kepentingan bekal kita sendiri di akhirat.

Allah tidak butuh ibadah kita, tapi kitalah yang butuh Allah. Jika kita memang cinta akhirat mari kita sama sama belajar mulai sekarang utamakan tentang akhirat. Mulai dari jika ada panggilan azan berkumandang segera melangkah ke masjid untuk sholat bejamaah untuk laki laki, dan untuk perempuan segera sholat awal waktu.

Semoga bermanfaat

Taubat, Muara Terindah bagi Seorang Hamba

https://nasihatonline.files.wordpress.com/2010/07/taubat4-arab.jpeg
Laksana musafir yang singgah sejenak di suatu tempat, sekedar untuk beristirahat dan mengumpulkan bekal, lalu melanjutkan perjalanannya kembali hingga sampai ke tempat tujuannya. Demikianlah hakikat kehidupan manusia di muka bumi ini, bahwa setiap kita hakikatnya adalah musafir yang sedang berjalan menuju kampung kita yang sejati, yaitu negeri akhirat yang kekal.

Maka sudah sepantasnya kita mempersiapkan diri dan berbekal dengan ketakwaan untuk kehidupan kita yang sesungguhnya, yaitu kehidupan yang tidak ada kematian lagi setelahnya, yang ada hanyalah kebahagian selama-lamanya ataukah sebaliknya: adzab yang panjang.

Namun sudah menjadi tabiat manusia tergelincir dalam dosa, padahal tidaklah manusia itu diciptakan kecuali semata-mata untuk beribadah kepada Allah Ta’ala, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. 
 
Maka tatkala seseorang tergelincir ke dalam lembah kenistaan, hendaklah ia segera kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala, meninggalkan kesalahannya dan bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut di masa datang. Inilah suatu amalan besar yang dinamakan dengan taubat.
 
Sumber :

Semua Balasan dan Pahala adalah dari Allah swt

http://www.kaffah.biz/uploads/2015/Nov/20/1/Mintalah_Pertolongan_Hanya_Kepada_Allah_Dalam_Menghadapi_Kesulitan_Hidup_500x333.jpg
Allah swt tidak akan menarik suatu kenikmatan melainkan Dia akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Tentunya, hal ini kita dapat bersabar dan selalu mengharap balasan pahala dari Allah swt.

Rasulullah saw bersabda ;
"Barangsiapa Aku (Allah swt) cabut penglihatan kedua matanya, lalu dia bersabar, maka Aku akan menggantikannya dengan balasan syurga."

Barangsiapa kehilangan anaknya dan dia bersabar, maka Allah akan membina rumah yang dinamakan dengan rumah Al Hamd di dalam syurga. Janganlah pernah mengeluh terhadap satu musibah, sebab apabila satu musibah menimpa seseorang maka Allah akan memberikan pahala, pengganti dan ganjaran yang melimpah disisi Allah swt.

Allah swt berfirman ;
"(Sambil mengucapkan) Salamun 'alaikum bima shabartum. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu." (QS 13 : 24)

Maka berbahagialah kepada orang yang dilanda musibah dah tahniah kepada mereka yang di timpa bala bencana.

Usia dunia ini sangatlah pendek dan perbendaharaannya sedikit. Sementara akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Siapa yang mengalami kesusahan di alam dunia, maka dia akan menjalani hidup tentram di alam akhirat.

Apasaja yang terdapat di sisi Allah swt adalah lebih baik, kekal, bahagia,mulia agung dan lebih terhormat.
Semoga bermanfaat sahabat :)
Sumber : 

Tugas Utama Wanita

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiw-T9MFSBdAxcEKbcW8llp9mstcrkqE9kdfpuKmkplHkvAqKiVqrXLkGmJzujwpNkdy0BlQPNUjBcVsW6TLO7puBWIDcREXLh1BjeHKegCiPwNJ8j0VX7-vPRTbq-Gizi-_YD9WP0ZPyYD/s1600/10809620_1564035713813029_220099557_n.jpg
Secara garis besar ada 3 tugas utama wanita, yang membuatnya memiliki derajat yang mulia, yaitu :
1. Wanita Sebagai Ibu Generasi
Mengandung dan melahirkan adalah tugas wanita yang tidak bisa digantikan oleh siapapun. Dari wanita lahir generasi baru,yang akan menentukan hari depan umat menggantikan pejuang-pejuang sebelumnya.
Allah mengumpamakan wanita sebagai lahan (hartsun), tempat menyemai binih dan menumbuhkan bibit baru. Jika ladang itu baik, niscaya baik pula apa yang tumbuh disana. Sebaliknya, jika ladang tersebut jelek berarti buruk pula apa-apa yang hidup diatasnya.
Oleh karena tiu tidak heran kalau musuh-musuh isalm berupaya merusah ladang ini dengan berbagai macam cara. Sebagaimana firman Allah swt :
“Apabila kalian berpaling, niscaya ia (orang-orang kafir) berjalan dibumi untuk mengadakan kerusakan padanya,menghancurkan ladang-ladang dan tanaman”. (QS Al Baqarah : 205)
2. Wanita Sebagai Pendidik Generasi
“Apabila mereka keluar untuk berjihad, kami jaga harta mereka”.
 
Hal ini menunjukkan peran wanita sebagai murabbiyan (pendidik) bagi anak-anak. Dengan kelembutan dan kasih sayang, wanita berkewajiban menjadikan kader-kader isalm sebagai seorang muslim kaffah (seutuhnya). 

Firman Allah swt :
“Dan ingatlah akan apa-apa yang dibaca dirumah-rumah kalian dari ayat-ayat Allah dan Al Hikmah (sunah nabi)”. (QS AlAhzab : 33)
Ini merupakah peringatan bagi para ibu untuk mendidik anak dengan Al Quran, memahamkan mereka dan menanamkan nilai-nilai Islam dari diri mereka. Mengajari mereka dengan Al Hikmah (sunah nabi) agar lahir generasi yang bijak.
Kualitas generasi tergantung dari pendidiknya, apakah nantinya menjadi penghuni surga atau neraka. Pada dasarnya setiap bayi itu lahir dengan kondisi fitri. Ia seperti kertas putih yang berlum terulis. Tinggal apa yang dituliskan diatasnya dan siapa yang menuliskan.
“Tiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka orang tuanya yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi”. 

3. Wanita Sebagai Basis Rumah Tangga

Wanita ditakdirkan sebagi tempat untuk mendapatkan ketenangan (sakinah), kasih dan sayang (mawaddah dan rahmah) sebagaimana firman Allah Swt :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri,supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang”. (QS Ar Ruum : 21)

Wanita secara fitrah memang basis rumah tangga tempat pulang bagi suami dan anak-anak. Disana suami akan mendapatkan ketenangan setelah lelah dan anak akan mendapatan pendidikan serta rasa aman. 

Oleh karena itu Allah juga berfirman :
“Dan tetaplah tinggal dirumah-rumah dan janganlah kalian berhias dengan cara jahiliyah”. 
(QS Al Ahzab : 33)

Jilbab | Budaya Arab atau Tuntunan Islam ? (2)

Tapi itulah kalau Islam Liberal / sekarang menjadi JIN ( jamaah Islam Nusantara ) yang didukung pemerintah sekarang mengeluarkan fatwa seenaknya saja, mereka berargumen :

 Lebih baik mana wanita berjilbab tapi suka menggunjing dengan wanita tidak berjilbab tapi tidak menggunjing ?
Sungguh aneh pertanyaannya, kalau orang bener ya seharusnya logikanya pertanyaannya yang adil dong, harusnya begini " bagus mana wanita berhijab tidak menggunjing dengan wanita berhijab yang menggunjing ?"

Mereka mengeluarkan argumen tapi bertentangan dengan dalil dan akal, sehingga kalau berdebat pasti kalah. Tapi bukan orang JIN namanya kalau gak ngeles.. dan naudzubillahnya banyak kaum muslimah yang mendukung mereka, khususnya yang memang males berhijab, agar mereka punya dukungan dan alasan.

Yang sekarang harus kita perbuat sebagai muslimah yang sudah berhijab maka kita jangan menganggap rendah dan hina orang yang berhijab, kita doakan mereka dan kita ajak dengan kebaikan mereka agar mau berhijab dengan cara kita lebih perbaiki akhlak kita ke sesama agar menjadi panutan.

Bagi anda yang belum berhijab juga jangan mencela yang sudah berhijab, misal " ah.. si anu itu berhijab tapi suka ngomongin oranglah, suka berkata kasar, dll "... . Jangan menyalahkan jilbabnya, itu hanya kesalahan mereka sebagai manusia biasa seperti kalian juga. Sedang jilbab merupakan kewajiban dan keharusan dalam beragama.

Bagi anda yang berjilbab tapi masih menampakkan aurat mari pelan pelan merubah menjadi jilbab yang syar'i, yang menutup seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan muka. Agar kemuliaan kita sebagai wanita terjaga, serta selamat dunia akhirat. karena memang nabi pernah meramalkan suatu saat akan ada masa dimana manusia berpakaian tetapi seperti telanjang, seperti yang kita lihat sekarang memang kita memakai jilbab tetapi dadanya dan pantatnya kelihatan. naudzubillah...

Hindari juga memakai jilbab seperti punuk unta, memakai sanggul atau cemol yang dimasukkan ke jilbab agar kelihatan tinggi, sehingga seperti punuk unta. karena nabi pernah bersabda bahwa akan di azab wanita yang berjilbab seperti punuk unta.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuQDl0R-C_1dRyDA-GO7QYQossl8Fldo3ZTmDAh05W9GeMnByOheGmXT_AhRo29oK477CCq3DRRsUTzU98MD7_AZPiqNUszAJX5r36FaK_f_5xO4A7MMitvCw2QNM3c9irohkDi1KeG6o/s1600/Cerpen+Muslimah.jpg

So.. mari kita belajar menjadi muslimah yang benar, sesuai syariat Islam yang sebenarnya, jangan ikuti fatwa kaum liberal dan JIL / JIN itu, karena mereka merupakan fitnah besar untuk umat Islam sekarang. Mereka mengaku Islam, tetapi tidak mau menaati perintah Allah swt dengan mengacak acak arti terjemah Alquran dan hadist nabi sesuai hawa nafsu mereka yang menguntungkan mereka dan dapat dijual oleh mereka.

Semoga bermanfaat :)

Sumber :

Jilbab | Budaya Arab atau Tuntunan Islam ? (1)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjblag57NHQyLzNaK6ixTr_MuhRTbyqxXcRhJgP4JvST7I-3Y9hNb43c-RrLrMa5vlW1RZvmJV-jnPImgvdC0f9VpAO7v5j927ASwLAT_DnE2_WKhIF-LWPqXeiJ79kQEm5RqOk6FN1U0hj/s1600/10723694_352653994913368_1976983105_n.jpg 
Akhir akhir ini di media kita sering membaca dan mendengar beberapa fatwa orang orang yang mengaku ulama, cendekiawan dan ada yang dosen perguruan tinggi terkenal yang menganut faham liberal atau lebih ngetrend JIL / JIN memfatwakan atau ngomong seenak jidatnya bahwa jilbab itu tidak wajib bagi muslimah, katanya itu budaya arab. benarkah ?

Mereka mengatakan bahwa memakai jilbab merupakan pilihan bukan kewajiban, mereka mengatakan orang yang berjilbab bukan melambangkan kesholehaan wanita... ini dikatakan profesor mufidah mulia, dosen di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat. Seorang yang mengaku muslim yang merupakan pengagum gusdur ini ngomong tapi tidak melihat dalil dan akal.

Bagaimana dia mengatakan jilbab kok sebuah pilihan, didalam Alquran dan Hadis shoheh sudah jelas kewajibab berhijab ini bagi wanita.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). Ayat ini menunjukkan wajibnya jilbab bagi seluruh wanita muslimah.

Dalil yang menunjukkan wajibnya jilbab adalah hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ قَالَتْ أُمِرْنَا أَنْ نُخْرِجَ الْحُيَّضَ يَوْمَ الْعِيدَيْنِ وَذَوَاتِ الْخُدُورِ ، فَيَشْهَدْنَ جَمَاعَةَ الْمُسْلِمِينَ وَدَعْوَتَهُمْ ، وَيَعْتَزِلُ الْحُيَّضُ عَنْ مُصَلاَّهُنَّ . قَالَتِ امْرَأَةٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِحْدَانَا لَيْسَ لَهَا جِلْبَابٌ . قَالَ « لِتُلْبِسْهَا صَاحِبَتُهَا مِنْ جِلْبَابِهَا »

Dari Ummu ‘Athiyyah, ia berkata, “Pada dua hari raya, kami diperintahkan untuk mengeluarkan wanita-wanita haid dan gadis-gadis pingitan untuk menghadiri jamaah kaum muslimin dan doa mereka. Tetapi wanita-wanita haid harus menjauhi tempat shalat mereka. Seorang wanita bertanya:, “Wahai Rasulullah, seorang wanita di antara kami tidak memiliki jilbab (bolehkan dia keluar)?” Beliau menjawab, “Hendaklah kawannya meminjamkan jilbabnya untuk dipakai wanita tersebut.” (HR. Bukhari no. 351 dan Muslim no. 890).

Masihkan ibu professor ini ngeles bahwa jilbab adalah pilihan? Itupun bisa menjadi tolak ukur kesholehaan dan ketakwaan wanita, karena dengan berjilbab mereka telah mentaati perintah Allah swt dan Rasulullah saw.

Bersambung ...

Sumber :

Kriteria Jodoh Yang Baik Menurut Islam 3

Baik sahabat, di artikel saya sebelumnya sudah ada kriteria memilih calon istri yang baik menurut islam tentunya. Sekarang saya akan membahas kriteria memilih calon suami.

Kriteria Memilih Calon Suami :
1. Islam.
Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami, sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak. Wanita juga cenderung mengikuti agama suami, namun tidak berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, kriteria suami yang Islam adalah mutlak. 
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang Mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke Surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)
2. Berilmu dan Baik Akhlaknya.
Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)

Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32).

Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.

Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim).

Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :
“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”

Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.

Demikianlah sahabat ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat-Nya, di setiap langkah amalannya. Dengan tuntunan yang penuh kebaikan, bertujuan agar kita selamat dalam kehidupan dunia dan akhirat. Wallahu A’lam Bis Shawab.
Sumber :

Kriteria Jodoh Yang Baik Menurut Islam 2

http://www.hikmatfashion.com/wp-content/uploads/2015/06/Wanita-Muslimah.jpg

Kriteria Memilih Calon Istri :
Dalam memilih calon istri, Islam telah memberikan beberapa petunjuk, di antaranya :

1. Hendaknya calon istri memiliki dasar pendidikan agama dan berakhlak baik, karena wanita yang mengerti agama akan mengetahui tanggung jawabnya sebagai istri dan ibu. 

Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda:
“Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, lalu pilihlah perempuan yang beragama niscaya kamu bahagia.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

Dalam hadits di atas dapat kita lihat, bagaimana beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menekankan pada sisi agamanya dalam memilih istri dibanding dengan harta, keturunan, bahkan kecantikan sekalipun.

Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang Mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu … .” (QS. Al Baqarah : 221).

Sehubungan dengan kriteria memilih calon istri berdasarkan akhlaknya, Allah berfirman :
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula) … .” (QS. An Nur : 26)

Seorang wanita yang memiliki ilmu agama tentulah akan berusaha dengan ilmu tersebut agar menjadi wanita yang shalihah dan taat pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wanita yang shalihah akan dipelihara oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya :
“Maka wanita-wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara dirinya, oleh karena itu Allah memelihara mereka.” (QS. An Nisa’ : 34)

Sedang wanita shalihah bagi seorang laki-laki adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim).

2. Hendaklah calon istri itu penyayang dan banyak anak.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pernah bersabda :
Dari Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda : ” … kawinilah perempuan penyayang dan banyak anak … .” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Al Waduud berarti yang penyayang atau dapat juga berarti penuh kecintaan, dengan dia mempunyai banyak sifat kebaikan, sehingga membuat laki-laki berkeinginan untuk menikahinya.
Sedang Al Mar’atul Waluud adalah perempuan yang banyak melahirkan anak. Dalam memilih wanita yang banyak melahirkan anak ada dua hal yang perlu diketahui :

a. Kesehatan fisik dan penyakit-penyakit yang menghalangi dari kehamilan.
Untuk mengetahui hal itu dapat meminta bantuan kepada para spesialis. Oleh karena itu, seorang wanita yang mempunyai kesehatan yang baik dan fisik yang kuat biasanya mampu melahirkan banyak anak, disamping dapat memikul beban rumah tangga juga dapat menunaikan kewajiban mendidik anak serta menjalankan tugas sebagai istri secara sempurna.

b. Melihat keadaan ibunya dan saudara-saudara perempuan yang telah menikah.
Sekiranya mereka itu termasuk wanita-wanita yang banyak melahirkan anak maka biasanya wanita itu pun akan seperti itu.

c. Subur (mampu menghasilkan keturunan).
Penegasan poin (a): Di antara hikmah dari pernikahan adalah untuk meneruskan keturunan dan memperbanyak jumlah kaum muslimin dan memperkuat izzah (kemuliaan) kaum muslimin. Karena dari pernikahan diharapkan lahirlah anak-anak kaum muslimin yang nantinya menjadi orang-orang yang shalih yang mendakwahkan Islam. Oleh karena itulah, Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan untuk memilih calon istri yang subur,

تزوجوا الودود الولود فاني مكاثر بكم الأمم
“Nikahilah wanita yang penyayang dan subur! Karena aku berbangga dengan banyaknya ummatku.” (HR. An Nasa’I, Abu Dawud. Dihasankan oleh Al Albani dalam Misykatul Mashabih)

Karena alasan ini juga sebagian fuqoha (para pakar fiqih) berpendapat bolehnya fas-khu an nikah (membatalkan pernikahan) karena diketahui suami memiliki impotensi yang parah. As Sa’di berkata: “Jika seorang istri setelah pernikahan mendapati suaminya ternyata impoten, maka diberi waktu selama 1 tahun, jika masih dalam keadaan demikian, maka pernikahan dibatalkan (oleh penguasa)” (Lihat Manhajus Salikin, Bab ‘Uyub fin Nikah hal. 202).

 3. Hendaknya memilih calon istri yang masih gadis (perawan), terutama bagi pemuda yang belum pernah nikah.

Hal ini dimaksudkan untuk mencapai hikmah secara sempurna dan manfaat yang agung, di antara manfaat tersebut adalah memelihara keluarga dari hal-hal yang akan menyusahkan kehidupannya, menjerumuskan ke dalam berbagai perselisihan, dan menyebarkan polusi kesulitan dan permusuhan. Pada waktu yang bersamaan juga akan mengeratkan tali cinta kasih suami istri.

Sebab gadis itu akan memberikan sepenuh kehalusan dan kelembutannya kepada lelaki yang pertama kali melindungi, menemui, dan mengenalinya. Lain halnya dengan janda, kadangkala dari suami yang kedua ia tidak mendapatkan kelembutan hati yang sesungguhnya karena adanya perbedaan yang besar antara akhlak suami yang pertama dan suami yang kedua.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjelaskan sebagian hikmah menikahi seorang gadis :
Dari Jabir, dia berkata, saya telah menikah maka kemudian saya mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan bersabda beliau Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Apakah kamu sudah menikah ?” Jabir berkata, ya sudah. Bersabda Rasulullah : “Perawan atau janda?” Maka saya menjawab, janda. Rasulullah bersabda : “Maka mengapa kamu tidak menikahi gadis perawan, kamu bisa bermain dengannya dan dia bisa bermain denganmu.”

4. Mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan kekerabatan.
Hal ini dimaksudkan untuk keselamatan fisik anak keturunan dari penyakit-penyakit yang menular atau cacat secara hereditas. Sehingga anak tidak tumbuh besar dalam keadaan lemah atau mewarisi cacat kedua orang tuanya dan penyakit-penyakit nenek moyangnya. Di samping itu juga untuk memperluas pertalian kekeluargaan dan mempererat ikatan-ikatan sosial.

Untuk kriteria memilih calon suami saya akan bahas di artikel yang berikutnya. Ikuti terus ya sahabat :)

Sumber : 

Kriteria Jodoh Yang Baik Menurut Islam 1

http://duniajilbab.co.id/wp-content/uploads/2015/04/tumblr_nmsnoc5NOz1u5cr2do1_1280.jpg 

Memilih calon istri atau suami tidaklah mudah bagi seorang muslim maupun muslimah. Memilih calon pasangan hidup membutuhkan waktu. Karena kriteria memilih harus sesuai dengan syariat Islam. Orang yang hendak menikah, hendaklah memilih pendamping hidupnya dengan cermat.

Wanita yang akan menjadi istri atau ratu dalam rumah tangga dan menjadi ibu atau pendidik bagi anak-anaknya. Sedangkan pria akan menjadi suami atau pemimpin rumah tangganya dan bertanggung jawab dalam menghidupi (memberi nafkah) bagi anak istrinya. Maka dari itu, janganlah sampai menyesal terhadap pasangan hidup pilihan kita setelah berumah tangga kelak.

Lalu bagaimanakah supaya kita berhasil dalam memilih pasangan hidup untuk pendamping kita selama-lamanya? Adakah kriteria-kriteria khusus yang disyariatkan oleh Islam dalam memilih calon istri atau suami?

Kematian Awal dari Kehidupan

KEMATIAN bukan berarti kehidupan telah berakhir dan bukan pula tujuan akhir dari kehidupan. Kematian hanyalah bagian daari proses yang harus dijalani manusia menuju kehidupan abadi yaitu akhirat.

DUNIA adalh tempat dimana kita harusnya beribadah kepada Allah Ta’ala, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Sedangkan AKHIRAT tempat dimana kita menerima imbalan atas amal dan ibadah kita dan tempat dimana kita mendapat balasan atas dosa-dosa yang telah kita lakukan di DUNIA.

Karena WAKTU ADALAH NAFAS YANG TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI, maka jadikanlah waktu yang masih tersisa dalam hidup kita menjadi waktu yang bermanfa’at untuk dunia dan akhirat.

Semoga tulisan ini dapat memberikan hikmah, baik kepada penyampai maupun kepada pembaca.

Sumber: (Line) Love Islam

Jumat, 20 Mei 2016

Manfaat membaca Al-Qur’an

Assalmu’alaikum Wa Rohmatullahi Wa Barokatuh

Membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang utama, karena memberikan banyak manfaatnya kepada para pembacanya dengan lancar atau tidak. Inilah manfaatnya jika kita membaca Al-Qur’an :

1. Mendapatkan Pahala
Rosulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf kitab Allah (Al-Qur’an), maka ia akan mendapatkan satu kebaikan dengan hururf itu, dan satu kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh. Aku tidaklah mengatakan Alif, Lam, Mim, itu satu huruf. Alif satu huruf, Lam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR. Timidzi)

2. Memberikan kehormatan bagi kedua orang tua
“Siapa saja membaca Al-Qur’an, mempejarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya, dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan diberikan pada orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi dunia.”
Keduanya pun bertanya, “Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?”
Dijawab, “karena anakmu telah membaca Al-Qur’an.” (HR. Al-Hakim)

Nabi shollallahi ‘alaihi wa sallam bersabda,
Maksudnya, “Siapa yang membaca Al-Qur’an dan beramala dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua ibu bapaknya mahkota di hari kiamat. Cahanya (mahkota) lebih baik dari cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Kalaulah demikian itu matahari berada dirumahmu (dipenuhi dengan sinarnya), maka apa sangkaan kamu terhadap yang beramala dengan ini (Al-Qur’an).” (HR. Abu Daud)

3. Mendaatkan syafa’at di hari kiamat
“Bacalah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim)

“Puasa dan Al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa;at kepada seorang hamba pada hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)

Diriwayatkan dari Abu Huroiroh ra, bahwa Rosululloh SAW bersabda:
“Siapa yang mendengar satu ayat daripada kitab Allah Ta’ala (Al-Qur’an) ditulis baginya satu kebaikan yang berlipat ganda. Siapa yang membacanya pula, baginya cahaya di hari kiamat.”

4. Mendapatkan ketenangan
“Tidak berkumpul suatu kaum di salaha satu rumah Allah SWT, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan emreka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi Rahmat, diliputi para malaikat dan disanjung oleh Allah dihafapan para makhluk dan disisi-Nya.” (HR. Abu Daud)

“…dan hati mereka jadi tenteram dengan mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allah hti menjadi tenteram.” (QS. 12: 28)

5. Membuat tubuh lebih sehat
“Hendaknya kamu menggunakan kedua obat-obat : madu dan Al-Qur’an.” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Mas’ud)

Wallahu a’lam bish showab.

Jadi jangan ditunda-tunda lagi ya sahabat untuk mengamalkannya !

Sumber: (Line) Love Islam