Jangan malu berhijab besar sesuai syari'at!!

"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Memilih Untuk Memantaskan Diri

Aku hanya bisa berdoa kepada-Nya agar senantiasa diberikan kesabaran, kalaulah memang Allah meridhoi untuk kami berjodoh makan suatu saat nanti kami akan dipertemukan dalam keadaan yang lebih pantas.

AKU PERNAH ALAY sampai akhirnya dapat HIDAYAH dan BERHIJRAH.

Berawal dari memulai perjalanan menjadi alay. Saat itu sedang booming-boomingnya main facebook di seusia saya , mmmm.. atau hanya saya saja yg merasa ? hihi..Saya selalu tak ketinggalan waktu untuk meng-update apapun yang terlintas di kepala saya.Sampai ada salah satu teman facebook saya yang berkomentar seperti ini :” situ ga ada kerjaan ya ? Tiap menit , jam , hari , bikin status mulu ..

Hijrah Kepada Allah dan Rasul-Nya

Di dalam Risalah Tabukiyah, Imam Ibnul Qoyyim membagi hijrah menjadi 2 macam. Pertama, hijrah dengan hati menuju Alloh dan Rosul-Nya. Hijrah ini hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap orang

Makna Hijrah yang Kekinian

seorang Muslim harus bersikap profesional. Hijrah menjadi momen untuk selalu meningkatkan profesionalisme Muslim, baik dalam beribadah maupun bekerja. “Kita harus terus improve untuk bisa melakukan kebaikan,”

Selasa, 29 Maret 2016

Menjadi Shadaqah Berpahala


Disini saya akan membahas tentang pasangan hidup sahabat muslim. Siapa si yang tak ingin memiliki pasangan selama hidupnya, bahkan pasangan hidup menempati urutan pertama dalam pandangan indah manusia terhadap apa yang menjadi dorongan keinginanyna.

Jodoh itu memang di tangan Tuhan wahai sahabat muslim. Namun, jika kita tidak mengambilnya, jodoh ya tetap di tangan Tuhan terus!!!

Salah satu kebodohan manusia normal adalah membujang. Ia menipu diri dan menyiksa syahwatnya, menjadi penyimpangan dan pemutus silsilah hidup generasi selanjutnya.

Mari kita simak dialog antara Rasulullah dengan ‘Ukaf Ibn Waida’ah Al Hilali sahabat muslim.
“Apakah engkau telah beristeri hai ‘Ukaf?”
“Belum ya Rasulallah.”
“Bukankah engkau pemuda sehat dan mampu hai ‘Ukaf?”
“Benar ya Rasulullah”
“Kalau demikian engkau termasuk teman syaithan. Atau engkau termasuk pendeta Nasrani. Lantaran itu berarti engkau termasuk golongan mereka. Maka hendaklah engkau berbuat seperti yang kami lakukan. Karena sunnah kami adalah beristeri. Orang yang paling buruk diantara kami adalah orang yang membujang. Dan yang paling hina diantara kami adalah para bujangan. . .” Islam tidak memandang syahwat pada wanita sebagai sesuatu yang hina, bahkan ia menjadi shadaqah yang ditunaikan setelah menjadi haknya.

Dalam penjelasan atau dialog diatas sudah dijelaskan bahwa islam mengajarkan kita untuk tidak membujang sahabat muslim ketika kita sudah layak (menikah) dalam artian sehat dan mampu menafkahi lahir batin, apa salahnya jika kita segera menikah melaksanakan ibadah atau menjalankan sunnah Rasulullah. Ketika kita menempatkan di tempaat yang halal tentu akan mendapatkan pahala.

Kali ini sampai sini dulu ya sahabat muslim, masih banyak lagi yang ingin saya bahas dipostingan selanjutnya, semoga bermanfaat !!!

Sumber : Buku Salim A. Fillah

Minggu, 27 Maret 2016

Katakanlah Laqisat Nafsi




حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنَيْفٍ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ خَبُثَتْ نَفْسِي وَلْيَقُلْ لَقِسَتْ نَفْسِي

Diceritakan dari Aisyah dia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “ Janganlah sekali-kali salah seorang dari kamu berkata : Khabusat nafsi’ (diriku buruk), tetapi katakanlah : Laqisat nafsi’ (diriku kurang).” (HR.Muslim)

Jauh sebelum para motivator mengenalkan tentang positive feeling (berprasangka positif) Rasulullah SAW. Melalui hadist ini telah mengajarkannya.

Hadist ini mengajarkan kepada kita mengenai larangan memandang rendah diri kita, misalnya dengan mengucapkan “saya buruk”, atau kata-kata yang tanpa kita sadari biasa kita ucapkan seperti “ah...saya tidak bisa”, namun sebaiknya kita menggunakan kata-kata yang lebih baik seperti, “saya kurang” atau saya belum bisa” agar lebih memotivasi diri serta tidak lupa untuk selalu memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Bagi sahabat muslim mulai sekarang rubah mainset kita yang awalnya mengatakan Khabusat nafsi’ mari kita katakan Laqisat nafsi’. Dengan begitu kita juga dapat memotivasi diri kita sendiri bila kita mampu untuk melakukannya, dan jangan lupa selain usaha kita harus imbangi dengan do'a sahabat muslim, ingsyaallah kita bisa karena tak ada yang tidak mungkin didunia ini. Semoga bermanfaat !!!


Sumber : terapiindonesia.blogspot.co.id

Kisah Hijrah Seorang Sakti Ari Seno


Sahabat muslim kali ini saya akan membahas tentang perjalanan Sakti personil Sheila On 7 yang kini hengkang di tahun 2006, dan seutuhnya masuk ke jalan Allah yang penuh rahmat. Sebuah perputaran hidup yang mengagetkan bagi banyak orang tapi tidak bagi Sakti.

Menurut Sakti, setiap profesi adalah sah saja hukumnya asal setiap orang mengetahui apa kebutuhan Allah baginya. ” Artinya berprofesi sebagai seniman, dosen, dokter atau apa saja, selama kita mengetahui apa kebutuhan Allah bagi kita, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia di dunia dan akherat.

Sakti merasa diingatkan Allah tentang kematian, hal yang dulu sama sekali tak pernah ia pikirkan. “Kita semua akan mati. Masalah waktunya, kita tak pernah tahu,” ujarnya pelan. Ia seperti tersadar bahwa amal di dunia sangat menentukan kebahagiaan di akherat.


Ia memperoleh penngetahuan betapa dahsyatnya kepedihan akherat, dan sebaliknya betapa indahnya kebahagiaan disana. “ Bila semua kesengsaraan di dunia ini dikumpulkan apa itu sakit parah, kecelakaan, tangan putus, tsunami dan sebagainya tidak ada artinya jika dibandingkan kesengsaraan di akherat yang paling ringan sekalipun, bagai setitik air di lautan. begitupun sebaliknya, jika semua kebahagiaan di dunia di kumpulkan tak ada artinya jika dibandingkan dengan kebahagiaan yang ada di surga Allah,” ujarnya serius.

Ia juga mulai tahu bahwa amal itu tak hanya untuk diri, tapi juga untuk orang lain. Karenanya, ia ingin seutuh mungkin masuk ke dalam agama Allah yang rahmat ini, hingga seluruh bagian dirinya termasuk di dalamnya.

Dengan segala kekuatan hatinya, itulah alasan mengapa Sakti sampai mau melepaskan posisinya sebagai anggota Sheila On 7 sahabat muslim. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menginspirasi maupun memberikan manfaat bagi sahabat-sahabat muslim sekalian, Aminnn. . .

Sumber : Hidayatullah.com



Sabtu, 19 Maret 2016

Berlomba-lomba Bersedekah

Allah memerintahkan manusia untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk berinfaq dan berzakat bukan tanpa alasan. Ada banyak alasan yang bisa diambil dari perintah ini salah satunya adalah tentang kepedulian dan kepekaan terhadap sesama melalui harta yang kita infaqkan. Meskipun ada orang kaya mempunyai harta yang berlimpah namun jika hatinya belum terketuk untuk senantiasa berzakat, maka sulit untuk mengeluarkan sebagian dari hartanya.


Bagi sahabat muslim zakat dan infaq memang sudah perintah agama, ketika kita sudah menyalurkan zakat dan infaq hati akan terasa tenang. Dan hati tenang itu tidak bisa ternilai dengan uang. Disini ada tiga janji dari Allah SWT kepada yang gemar bersedekah, yaitu :
1. Sedekah bisa menghapuskan dosa 
 Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api (HR.Tirmidzi)
2. Mendapat naungan di hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda “seorang yang bersedekah dengan tangan kananya, ia menyembunyikan amalnya itu sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di sedekahkan oleh tangan kanannya”. (HR.Bukhari)
3. Harta tidak akan berkurang 
Rasulullah SAW bersabda “harta tidak akan berkurang dengan bersedekah dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya”. (HR.muslim)

Marilah para sahabat muslim berlomba-lomba untuk bersedekah, membantu sesama. Karena banyak sekali keutamaan untuk bersedekah. Semoga setelah sahabat muslim membaca artikel ini langsung menerapkan untuk bersedekah, Aminnn..... 

Jumat, 18 Maret 2016

Lakukanlah Kebaikan Sekecil Apapun !!!



Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang mempunyai berbagai kelemahan. Tuhan kita Allah SWT menurunkan ayat-ayat yang mengisyaratkan bahwa umat manusia adalah makhluk ciptaan-Nya yang memang sengaja diciptakan memiliki berbagai kekurangan.

Walaupun manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya dan dalam bentuk yang sempurna namun tetap memiliki kelemahan yang mendasar sebagai bentuk ujian manusia ketika hidup di dunia.

Manusia memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Maka tidak semua orang suka dengan kita. Terkadang apa yang kita anggap benar, kebaikan yang kita lakukan terhadap sesama manusia, belum tentu orang lain bisa menerimanya.

Sesungguhnya manusia adalah tempatnya salah. Kebenaran mutlak dari dan milik Allah SWT. Jadi, lakukanlah kebaikan sekecil apapun, karena kamu tak akan tau kebaikan apa yang akan memasukkanmu ke surga.

Minggu, 13 Maret 2016

Pilihan Allah yang Terbaik




Terkadang seseorang tertimpa takdir yang menyakitkan yang tidak disukai oleh dirinya, kemudian dia tidak bersabar, merasa sedih dan mengira bahwa takdir tersebut adalah sebuah pukulan yang akan memusnahkan setiap harapan hidup dan cita-citanya.

Akan tetapi, sering kali kita melihat dibalik keterputus-asaannya ternyata Allah memberikan kebaikan kepadanya dari arah yang tidak pernah ia sangka-sangka. Sebaliknya, berapa banyak pula kita melihat seseorang yang berusaha dalam sesuatu yang kelihataannya baik, berjuang mati-matian untuk mendapatkannya, tetapi yang terjadi adalah kebalikan dari apa yang dia inginkan.

Demikan juga ketika Allah menimpakan musibah kepada kita, maka kita wajib berprasangka baik kepada-Nya. Lihatlah takdir dengan kacamata nikmat dan rahmat, dan bahwasannya Allah memberikan nikmat ini karena memang dia sayang sama kita. Sesungguhnya Allah telah berfirman “Bisa jadi kamu membeci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah : 216).

Apapun yang telah Allah takdirkan untuk kita adalah yang terbaik untuk kita, karena Dia-lah dzat yang Maha mengetahui kebaikan-kebaikan bagi para hamba-Nya.