Selasa, 29 Maret 2016

Menjadi Shadaqah Berpahala


Disini saya akan membahas tentang pasangan hidup sahabat muslim. Siapa si yang tak ingin memiliki pasangan selama hidupnya, bahkan pasangan hidup menempati urutan pertama dalam pandangan indah manusia terhadap apa yang menjadi dorongan keinginanyna.

Jodoh itu memang di tangan Tuhan wahai sahabat muslim. Namun, jika kita tidak mengambilnya, jodoh ya tetap di tangan Tuhan terus!!!

Salah satu kebodohan manusia normal adalah membujang. Ia menipu diri dan menyiksa syahwatnya, menjadi penyimpangan dan pemutus silsilah hidup generasi selanjutnya.

Mari kita simak dialog antara Rasulullah dengan ‘Ukaf Ibn Waida’ah Al Hilali sahabat muslim.
“Apakah engkau telah beristeri hai ‘Ukaf?”
“Belum ya Rasulallah.”
“Bukankah engkau pemuda sehat dan mampu hai ‘Ukaf?”
“Benar ya Rasulullah”
“Kalau demikian engkau termasuk teman syaithan. Atau engkau termasuk pendeta Nasrani. Lantaran itu berarti engkau termasuk golongan mereka. Maka hendaklah engkau berbuat seperti yang kami lakukan. Karena sunnah kami adalah beristeri. Orang yang paling buruk diantara kami adalah orang yang membujang. Dan yang paling hina diantara kami adalah para bujangan. . .” Islam tidak memandang syahwat pada wanita sebagai sesuatu yang hina, bahkan ia menjadi shadaqah yang ditunaikan setelah menjadi haknya.

Dalam penjelasan atau dialog diatas sudah dijelaskan bahwa islam mengajarkan kita untuk tidak membujang sahabat muslim ketika kita sudah layak (menikah) dalam artian sehat dan mampu menafkahi lahir batin, apa salahnya jika kita segera menikah melaksanakan ibadah atau menjalankan sunnah Rasulullah. Ketika kita menempatkan di tempaat yang halal tentu akan mendapatkan pahala.

Kali ini sampai sini dulu ya sahabat muslim, masih banyak lagi yang ingin saya bahas dipostingan selanjutnya, semoga bermanfaat !!!

Sumber : Buku Salim A. Fillah

3 komentar: