Bertaubat kepada Allah adalah perkara yang wajib, demikian juga
bersegera dalam taubat adalah perkara yang wajib. Tidak boleh
mengakhirkan taubat sampai terlambat, karena seseorang tidak tahu kapan
maut menjemputnya.
Allah ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang
yang mengerjakan kejahatan lantaran kebodohan, yang kemudian mereka
bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang taubatnya diterima
Allah.” (An Nisa: 17)
Dan Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Ikutilah kejelekan dengan kebaikan, dia akan menghapuskan kejelekan itu.” (HR. At Tirmidzi dalam Sunannya [6/204], dari hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)
“Ikutilah kejelekan dengan kebaikan, dia akan menghapuskan kejelekan itu.” (HR. At Tirmidzi dalam Sunannya [6/204], dari hadits Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu)
Mengikuti kebaikan di sini maknanya adalah bersegera, karena termasuk
dari adab taubat adalah bersegera dan tidak mengakhirkannya.
Demikian juga jika Anda bertaubat kepada Allah, hendaknya Anda
menjauhi sebab-sebab yang dapat menjerumuskan diri Anda ke dalam
perbuatan dosa. Jauhilah teman yang jelek, jauhi teman duduk yang jelek,
karena merekalah yang menyebabkan Anda terjerumus ke dalam dosa-dosa.
Pergilah Anda kepada orang-orang yang shalih, duduklah bersama
mereka, hadirlah di majelis-majelis ilmu, bersegera datang ke masjid,
memperbanyak membaca Al Qur’an dan berzikir kepada Allah subhanahu
wata’ala. Inilah yang sepantasnya diperbuat oleh seseorang yang
bertaubat kepada Allah: menjauhi segala sebab kemaksiatan, dan
mendekatkan diri dengan perkara-perkara yang baik serta sebab-sebab
keta’atan.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar